BANGKITLAH PEJUANG

Friday, June 19, 2009



Allahuakbr 3
Masalah alquds bukan hanya masalah bangsa palastina dan bangsa arab saja, tapi permasalahan bersama umat islam,di mana pun mereka berada, di belahan bumi utara, timur, selatan dan juga barat, alquds adalah qiblat pertama umat islam, tempat dilahirkannya nabi2 pilihan, kota ketiga yang diberkahi dan dimuliakan Allah SWT, kini alquds……..

And today…and today the daughters of Islam are captives and the gloom of the honour has vanished my sisters sleeps say and awakes after the stranger steels her chastity. She hides her face and what can this sad face say. The child dies in the arms of his mother as she rocks him after her milk has dried. O muslims! Until when will the jews continue breaking their promises and destroying the land fifty years. O muslims! We see the orphans and witness the widows and their sufferings and despite that we ignore them and remain unaffected. O Aqsaa…O Aqsaa.. Where is Al-Farooq Umar? He did not leave Madinah except for the Blessed-Aqsaa. Glory be to Allah how eager are they for (Shahadah) Martyrdom.
How good you are all brothers in Palestine
Pardon us o brothers in Palestine.
The zionist’s intelligence attacking the young warriors during the Intifadah.
Pardon us oh orphan
Pardon us on muslim sister
Pardon us for watching your chastity being violated

SELAMAT HARI BAPA KEPADA AYAHANDAKU..TERIMA KASIH ATAS SEGALA PENGORBANAN AYAHANDA DAN BONDA MEMBESAR DAN MENDIDIKKU MENJADI HAMBA ALLAH YANG INSYAALLAH BERIMAN

MODUL (GHUZWATUL FIKRI)

Tuesday, June 16, 2009

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur,di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka
berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!".Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya.

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang Beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya."Murid-murid, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat
laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya.

Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu...""Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Cikgu ada Qur'an, cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada Ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat,tidak memijak karpet."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda
dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar."

Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..." "Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda.

Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya mereka. "Sesungguhnya dahulu
mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar,dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi."

"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar." "Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan fikiran masing-masing di kepalanya...

Wallahua’lam

RINDU KAMU SEMUA

Friday, June 5, 2009

Thought Provoking

Thursday, June 4, 2009

One day all the employees reached the office and they saw a big notice on the door on which it was written:

"Yesterday the person who has been hindering your growth
in this company passed away. We invite you to join the funeral
in the room that has been prepared in the gym".
In the beginning, they all got sad for the death of one of their colleagues, but after a while they started getting curious to know, who was that man who hindered their growth of his colleagues and the company itself. The excitement in the gym was such that security agents were ordered to control the crowd within the room. The more people reached the coffin, the more the excitement heated up. Everyone thought: "Who is this guy who was hindering my progress? Well, at least he died!" One by one the thrilled employees got closer to the coffin, and when they looked inside it, they suddenly became speechless. They stood nearby the coffin, shocked and in silence, as if someone had touched the deepest part of their soul. There was a mirror inside the coffin: everyone who looked inside it could see himself.

There was also a sign next to the mirror that said:

"There is only one person, who is capable to set limits to your growth:
IT IS YOU.
You are the ONLY person who can revolutionize your life.
You are the only person, who can influence your happiness,
your realization and your success.
You are the ONLY person who can help YOURSELF.
Your life does not change when your boss changes, when your friends change, when your parents change, when your partner changes, when your company changes. Your life changes when YOU change, when you go beyond your limited beliefs, when you realize that you are the ONLY one responsible for your life.
THE MOST IMPORTANT RELATIONSHIP YOU CAN HAVE IS THE ONE YOU HAVE WITH YOURSELF! ".

Examine yourself. Watch yourself. Don't be afraid of difficulties, impossibilities and losses: Be a WINNER, Build Yourself and Your Reality.
The world is like a Mirror. It gives back to anyone the reflection of the thoughts in which one has strongly believed. The world and your reality are like mirrors lying in a coffin, which show to any individual the death of his divine capability to imagine and create his happiness and his success. It's the way you face Life that makes the difference. Have a NICE DAY!